Postingan

Menampilkan postingan dari 2011

Askep Keluarga

Gambar
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Ny. S DENGAN MASALAH DIABETUS MILLITUS DI RT 6 RW 5 KELURAHAN KEPRABON Di Susun Oleh : Fajar Alam Putra., S.Kep PROGRAM PROFESI NERS PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS SAHID SURAKARTA 2011 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diabetes Mellitus adalah kelainan metabolik yang ditandai dengan intoleren glukosa. Penyakit ini dapat dikelola dengan menyesuaikan perencanaan makanan, kegiatan jasmani dan pengobatan yang sesuai dengan pengelolaan diabetes di Indonesia dan perlunya diadakan pendekatan individual bagi penderita diabetes. Diabetes mellitus sering disebut sebagai the great imitator karena penyakit ini dapat mengenai semua organ tubuh dan menimbulkan berbagai macam keluhan dengan gejala sangat bervariasi. Gejala-gejala tersebut dapat berlangsung lama tanpa diperhatikan sampai ketika orang tersebut pergi ke dokter dan diperiksa kadar glukosa darahnya. Diabetes Mellitus berhubungan dengan meningkatnya kadar glukosa darah dan bertamba

GCS

 Glasgow Coma Score GCS dinilai antara 3 15, dan 3 yang terburuk, dan 15 yang terbaik Hal ini terdiri dari tiga parameter: Best Eye Respon, Best Verbal Response, Best Motor Respon, seperti yang diberikan di bawah ini: Best Eye Respon. (4) 1.       Tidak membuka mata. 2.       Membuka mata terhadap rasa sakit. 3.       Membuka mata perintah verbal. 4.       Mata terbuka spontan. Best Respon Verbal. (5) 1.       Tidak ada tanggapan secara lisan 2.       Dimengerti suara. 3.       Kata-kata yang tidak pantas. 4.       Bingung 5.       Berorientasi Best Motor Respon. (6) 1.       Ada tanggapan motor. 2.       Ekstensi terhadap nyeri. 3.       Fleksi terhadap rasa sakit. 4.       Penarikan dari rasa sakit. 5.       Melokalisir nyeri. 6.       Mematuhi Perintah. Perhatikan bahwa 'GCS dari 11' kalimat pada dasarnya berarti, dan penting untuk memecah gambar ke dalam komponen-komponennya, seperti E3V3M5 = GCS 11. Skor Coma dari 13 atau lebih tin

Indek Katz

Index katz adalah pemeriksaan disimpulkan dengan system penilaian yang didasarkan pada tingkat bantuan orang lain dalam melakukan aktifitas fungsionalnya. Salah satu keuntungan dari alat ini adalah kemampuan untuk mengukur perubahan fungsi aktivitas dan latihan setiap waktu, yang diakhiri evaluasi dan aktivitas rehabilisasi. Pengukuran pada kondisi ini meliputi Indeks Katz 1 Mandi Dapat mengerjakan sendiri Sebagaian/pada bagian tertentu dibantu Sebagian besar/ seluruhnya dibantu 2 Berpakaian Seluruhnya tanpa bantuan Sebagian/ pada bagian tertentu dibantu Seluruhnya dengan bantuan 3 Pergi ke toilet Dapat mengerjakan sendiri Memerlukan bantuan Tidak dapat pergi ke WC 4 Berpindah (berjalan) Tanpa bantuan Dengan bantuan Tidak dapat melakukan 5 BAB dan BAK Dapat mengontrol Kadang-kadang ngompol / defekasi di tempat tidur Dibantu seluruhnya 6 Makan

Askep TBC

TUBERKOLOSIS   PARU PENGERTIAN : Tuberkulosis paru merupakan penyakit infeksi yang menyerang paru-paru yang disebabkan oleh Mycobakterium Tuberkulosis. ETIOLOGI : Jenis kuman berbentuk batang, ukuran panjang 1-4/um dan tebal 0,3-0,6/um. Sebagian besar kuman berupa lemak/lipid sehingga kuman tahan terhadap asam dan lebih tahan terhadap kimia , fisik. Sifat lain dari kuman ini adalah aerob yang menyukai daerah yang banyak oksigin, dalam hal ini lebih menyenangi daerah yang tinggi kandunagn oksiginnya yaitu. daerah apikal paru, daerah ini yang menjadi prediksi pada penyakit Tuberkulosis PATOFISIOLOGI : Penyakit ini dikendalikan oleh respon imunitas perantara sel efektor (makrofag), sedangkan limphosit (sel T) adalah sel imonoresponsifnya. Imunitas ini biasanya melibatkan makrofag yang diaktifkan ditempat infeksi oleh limfosit dan limfokin, respon ini disebut sebagai reaksi hipersensitifitas ( lambat). Basil Tuberkel yang mencapai permukaan alveolu